BGC - Hot News Kamis, 14 Mei 2015 adalah tentang
Pastikan Dinas Dan Polres Gresik Aman Dari Konvoi Siswa-Siswi, simak berita selengkapnya berikut ini:
 |
| Pastikan Dinas Dan Polres Gresik Aman Dari Konvoi Siswa-Siswi |
Jajaran Polres Gresik mengerahkan anggotanya untuk menghalau dan menangkap siswa-siswi yang konvoi di jalan raya saat pengumuman kelulusan sekolah, Jumat 15 Mei 2015. Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo, mengatakan akan menggerakkan Polsek-polsek dan Kasatbinmas sudah mulai koordinasi dengan sekolah.
Harapannya agar sekolah tetap memantau siswa-siswinya agar tidak konvoi, coret-coretan sampai melanggar hukum.
"Masing-masing Kapolsek dan Kasatbinmas akan koordinasi dengan SMA di sekitar Polsek. Untuk anggota Satlantas akan memantau di jalan raya. Guru-guru juga ikut memantau keberadaan siswanya," kata Ady.
Antisipasi konvoi siswa-siswi ini dapat mengurangi kemacetan jalan dan keselamatan pengguna jalan. "Anak-anak yang merayakan kelulusan sekolah agar tidak konvoi sehingga lebih aman dan selamat," katanya.
Lebih lanjut Ady mengatakan bahwa jajaran Polsek akan siaga di titik-titik keramaian sehingga dapat menghentikan anak-anak yang konvoi. Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Gresik, memastikan tidak ada siswa-siswi konvoi ke jalan raya dalam merayakan kelulusan yang akan diumumkan besok Jum'at.
Mahin, Kepala Dindik, Kabupaten Gresik mengatakan bahwa seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) telah dikumpulkan di Kantor Dindik, Jl Arif Rahman Hakim bahwa saat mengambil Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) telah dihimbau agar siswa-siswi dilarang konvoi merayakan kelulusan Unas.
"Kepala Sekolah sudah saya kumpulkan dan diimbau agar memberikan larangan kepada siswa-siswi untuk konvoi," kata Mahin, Kamis 14 Mei 2015.
Lebih lanjut Mahin menjelaskan bahwa jika memang ada siswa-siswi nekat konvoi dan ditangkap pihak Kepolisian, kasusnya agar tetap ditangani Polisi. "Jika memang melanggar lalu lintas ya biarkan ditangkap polisi. Kita pihak guru sudah memberikan himbauan ke siswa," imbuhnya.
Harapan Mahin terhadap siswa-siswi yang menunggu pengumuman kelulusan di rumah tidak keluar rumah. "Siswa yang tidak lulus akan menerima kadatangan petugas pembawa surat kelulusan. Maksimal pukul 14.00 WIB petugas sampai di rumah," kata Mahin.
Mahin menyebutkan bahwa kelulusan siswa-siswi tidak hanya ditentukan dengan nilai unas tetapi ada faktor penentu dari sekolah yaitu nilai hasil pembelajaran siswa selama di sekolah, Budi pekerti siswa dan Hasil unas.
"Jika ada siswa-siswi yang konvoi, maka pihak sekolah bisa memberikan sanksi dengan tidak memberikan nilai sekolah ke siswa," katanya.
Diketahui, di Kabupaten Gresik, siswa-siswi yang meraih nilai Unas tertinggi yaitu Tiga besar siswa SMK se-Gresik yang meraih nilai Unas tertinggi yaitu Nur Qomariyah (368,3) - SMK NU Gresik, Cicik N (366,6) - SMKN 1 Cerme dan Yunita Firdaus (365,4) - SMK NU Gresik.
Tiga besar siswa SMA bidang IPS yang meraih nilai Unas se-Gresik yaitu Hani Virnanda A (528,7) , Adindha Nur Rizky (516,6) , dan Darin F Nabilah (514,9) Ketiganya dari SMAN 1 Manyar. Tiga siswa SMA meraih nilai Unas bidang IPA se-Gresik yaitu Bagas A Sinatama (551,0), Vania Ayu P. M. (542,5) , Eka Puspitasari D (536,5) Ketiganya dari SMAN 1 Gresik. Sedangkan tiga siswa SMA bidang Bahasa se-Gresik yaitu Nuzulul Nuraini (545,5) SMAN 1 Manyar , Sefina Y (540,3) - SMAN 1 Manyar dan Ely R (534,8) SMAN 1 Cerme.
Sumber: Surabaya.tribunnews (Sugiyono)
Editor: Tim Redaksi
