Kemarin sore sebanyak 10 orang yang berasal dari Gerakan Pemuda Ansor tiba tiba mendatangi kantor Dinas Pendidikan Gresik, yang bertempat di Jalan Arif Rahman Hakim. Kedatangan 10 orang dari GP Ansor tersebut bukannya tanpa alasan, kedatangan mereka disebabkan oleh beredarnya Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS yang di dalamnya ada soal yang sifatnya melecehkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan presiden Republik Indonesia yang ke 4. Akibatnya, 10 pemuda GP Ansor tersebut membakar LKS yang dinilai tidak etis tersebut. Dalam aksinya, selain membakar LKS sejarah tersebut, 10 aktivis GP ansor juga membawa poster yang berisi kecamana terhadap kementerian pendidikan, isi poster tersebut antara lain “Hakimi penyusun Buku LKS Sejarah” ataupun “Turunkan Mendiknas”
LKS yang membuat warga Nahdlyin tersinggung tersebut pada beberapa halamannya berisi tentang bahwa Gus Dur terlibat kasus skandal Brunaigate serta Buloggate, hal ini nampak pada halaman 35, dan juga nampak pada soal nomer 9 dan 15 di halaman 40. Sekretaris GP Ansor, Agus Junaidi ketika diwawancarai mengatakan “Kami meminta Dinas Pendidikan Gresik segera mencabut LKS mata pelajaran Sejarah itu dari peredaran. Kami juga mempertimbangkan kasus ini ke jalur hukum dan terus berkoordinasi dengan pusat. Kasus ini menasional karena hal serupa terjadi di kota lain”. Sekretaris GP Ansor ini juga menyampaikan kekhawatirannya jika apa yang tertulis di LKS Sejarah itu merupakan salah kaprah, hal ini akan meyebabkan generasi yang akan datang akan salah memahami Gus Dur turun sebagai Presiden karena kasus korupsi, padahal Gus Dur adalah bapak bangsa yang sangat memerangi korupsi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kab. Gresik Bapak Nadlif, selasa kemarin mengungkapkan bahwa belum begitu memahami secara terperinci dari isi LKS Sejarah tersebut yang telah terlanjur tersebar di beberapa Sekolah Menengah Atas di Gresik. “Kami meminta maaf dan akan menarik LKS itu dan membentuk tim investigasi. CV Hayati Tumbuh Subur (penerbit LKS sejarah) kami blacklist (dimasukkan daftar hitam) untuk seluruh mata pelajaran,” kata Nadlif. Dinas Pendidikan Gresik sendiri meminta untuk beberapa sekolah tersebut menarik lagi lembar LKS tersebut dari siswa. (11/12/2012)
Sumber: Gresik.org
Post a Comment
Post a Comment