|
SNMPTN 2015 |
BGC - Seluruh siswa kelas XII wajib mengikuti ujian nasional jika ingin masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Sebab, salah satu syarat mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah memasukkan nomor unas. Jika tidak, maka kartu peserta tidak bisa dicetak. Wakil Rektor 1 Universitas Airlangga Prof Achmad Syahrani mengungkapkan, kewajiban memasukkan nomor ujian nasional ini diberlakuakn untuk mengetahui bahwa siswa tersebut mengikuti ujian tahap akhir. Meski demikian, hasil (nilai) unas belum pasti digunakan sebagai parameter nilai
SNMPTN.
”Untuk sementara kami memang tidak akan menggunakan nilai unas. Tetapi, keputusan akhirnya masih menunggu keputusan dari pusat,”tegas guru besar Farmasi saat ditemui di kampusnya, Selasa (10/2/2015).
Diakui Syahrani, untuk bisa memasukkan nomor unas harus menunggu daftar nominasi tetap unas. Dan nomor unas itu baru turun di tengah-tengah proses pendaftaran SNMPTN. Karena itu dia meminta kepada penadftar untuk menunggu nomor unas sebelum mencetak kartu peserta. Bagaimana jika siswa tidak sempat mencetak kartu peserta? Syahrani meminta tidak panik karena mereka tetap terdaftar sebagai peserta SNMPTN. Pendaftaran SNMPTN baru dibuka Jumat depan (13/2/2014). Saat ini pihak sekolah masih berkesempatan mengisi dan memverifikasi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Pengisian PDSS ini diperpanjang dari sebelumnya terakhir 22 Januri 2015 menjadi 12 Maret 2015.
Humas SNMPTN dari ITS Ismaini Zain mengatakan, perpanjangan pengisian PDSS ini karena jumlah peserta tahun ini melonjak dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2014 ada 18. 001 sekolah yang mendaftar. Sedangkan, data terakhir 6 Februari sekolah pengisi PPDS ada 19.112 sekolah. “Data ini bisa terus bertambah,” ungkapnya.
Ismaini berharap penambahanan waktu pengisian PPDS bisa membantu sekolah-sekolah yang belum memiliki infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan. Seperti komputer, laptop dan internet. Atau sekolah-sekolah yang masih kacau dalam merekap nilai siswanya.
“Masing-masing sekolah punya problem sendiri, kami berusaha memahami. Tapi, jangan sampai curang,” tegasnya.
Jika ketahuan curang, maka ada sanksi tegas bagi sekolah tersebut. Salah satunya sekolah tidak akan dimasukkan lagi (diblacklist) dalam seleksi SMPTN di tahun selanjutnya. Saat ini panitai pusat belum merilis nama-nama sekolah yang diblacklist katrena melakukan kecurangan di SNMPTN tahun lalu.
Sumber: Surya
Editor: Tim Redaksi
Post a Comment
Post a Comment