|
Repotnya Pindahkan Pohon Penghijauan Berusia Ratusan Tahun |
BGC - Hot News Kamis, 23 Juli 2015 adalah tentang
Repotnya Pindahkan Pohon Penghijauan Berusia Ratusan Tahun, simak berita selengkapnya berikut ini:
Komunitas Pecinta Pohon Asem (KPPA) Kecamatan Wringinanom, bersama Lembaga Kajian Ekologi dan KonservasiLahan Basah (Ecoton) berinisiatif memindahan pohon-pohon Asem yang akan ditebang akibat pelebaran Jl Raya Wringinanom- Legundi.
“Supaya pohon-pohon bisa memberikan fungsi untuk menyerap Karbon Dioksida maka perlu untuk memindahkan pohon-pohon asem secara swadaya dari donasi beberapa perusahaan di wilayah Keca,atan Wringinanom,” kata Sofi Azilan Aini, Koordinator KPPA, Kamis (23 Juli 2015).
Lebih lanjut Sofi menjelaskan bahwa pada 17 Juni 2015 telah dilakukan rapat untuk penyelamatan dan pemindahan pohon asem yang ada di tepi Jl Raya Legundi, berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto di kantor kecamatan Wringinanom. Dalam rapat tersebut dihadiri Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Bidang Bina Marga, PT Adiprima Suraprinta, PT Adhi Karya, PT Adyabuana Persada, PT Mount Dream Indonesia dan beberapa Kepala Desa sekawasan Kecamatan Wringinanom.
Rapat tersebut memutuskan bahwa 40 Pohon asem yang berdiameter 80 sampai 100 sentimetr (cm) yang terkena pelebaran jalan akan dipindahkan. Biaya pemindahan sebesar Rp 4 juta. PT Adikarya sebagai kontraktor pelaksana proyek Pelebaran jalan bertanggungjawab untuk memindahkan 10 Pohon sedangkan 10 Pohon akan ditanggung oleh Perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Wringinanom.
“Kami berharap 20 pohon yang lainnya bisa dipindahkan dengan biaya dari masyarakat,” kata Sofi Azilan Aini Pelajar SMAN 1 Wringinanom.
Dari praktek di lapangan biaya pemindahan bertambah komponen, yaitu biaya transportasi dan pemeliharaan (Penyiraman).
“Biaya 4 juta rupiah hanya digunakan untuk ongkos tukang memindahkan pohon dan menanam kembali. Ada penambahan Rp 1,5 juta untuk biaya transportasi dan biaya pemeliharaan selama satu hingga dua bulan guna memastikan tumbuhan hidup. Sehingga biaya adopsi satu pohon mencapai Rp 5,5 juta,” katanya.
Bantuan lainnya juga berupa bantuan peralatan seperti Craine/Katrol dan Gergaji Mesin yang disumbang oleh Buddist Education Centre Surabaya.
Sumber: Surabaya.tribunnews (Sugiyono)
Editor: Tim Redaksi