Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pardamean, AKP Andar Siahaan tewas dihajar massa di Dusun Merek Raja Huta, Desa Buntu Bayu Pane, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (27/3) malam.
Korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya penuh luka akibat bekas pukulan benda keras. Jenazahnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Pematang Siantar, untuk dilakukan visum et revertum.
Kapolres Simalungun, AKBP Andi Syahriful Taufik mengatakan, puluhan warga diamankan dari lokasi. Mereka yang diamankan tersebut masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Andi meyakini, di antara warga itu banyak yang terlibat melakukan kekerasan terhadap anak buahnya.
"Mereka sedang dimintai keterangan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Kasus ini terkait dengan penangkapan oleh Kapolsek di malam kejadian," jelasnya.
Menurut Brigadir Leo Sidauruk, anak buah Andar Siahaan, saat kejadian dia turut mendampingi pimpinannya itu, saat menyelidiki seorang juru tulis toto gelap (Togel). Mereka berangkat dari Polsek Pardamean dengan mengendarai mobil Toyota Kijang nomor polisi BK 1074 FN.
"Kami ada berjumlah empat orang, dan di lokasi menangkap seorang agen togel. Saat akan kami boyong, masyarakat setempat pun melakukan penghadangan, dan meminta kami untuk melepaskan orang tersebut. Kami pun melepaskannya," katanya.
Setelah itu, keempat petugas yang termasuk Andar, pergi meninggalkan desa tersebut. Masyarakat ternyata masih belum puas, sebab melakukan penghadapan di persimpangan jalan. Mobil tidak bisa melaju karena dihadang menggunakan gerobak.
"Saat itu, kami mendengar teriakan maling ... maling ... Korban langsung menenangkan warga tersebut, dan kemudian menjelaskan jati dirinya. Namun, masyarakat di sana tetap tidak menerima, dan kemudian memukuli korban," jelasnya.
Menurutnya, massa yang berjumlah ratusan orang tersebut, melampiaskan amarahnya karena diprovokasi oleh keluarga agen togel tersebut. Leo bersama dua rekannya, terpaksa menyelamatkan diri dari amukan massa. Kasus itu mereka laporkan ke rekannya.
Saat kembali ke lokasi, mereka sudah menemukan Andar Siahaan tergeletak berlumuran darah di pinggiran jalan. Pasukan Brigade Mobile (Brimob) yang turun ke lokasi, langsung mengamankan puluhan warga dari lokasi tersebut.
Sampai menjelang siang, polisi masih melakukan pengamanan di tempat kejadian. Bahkan, sebagian dari polisi disebar ke berbagai arah untuk mengantisipasi di antara pelaku keluar dari desa untuk melarikan diri.
Penulis: 155/RIN
Sumber:Suara Pembaruan
Post a Comment
Post a Comment