Ad Unit (Iklan) BIG

Featured Post

8 Tempat Wisata Gresik Terbaru

Ada satu hal yang harus diketahui dari Gresik yakni objek wisata disana sudah makin berbenah. Meski sebelumnya, Kabupaten Gresik identik dengan kota industri, namun sekarang banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi dan tidak kalah bagusnya dengan kota lain. Ada banyak spot foto kekinian dan cantik…

Eyang Subur Memanas Pro Kontra Sampai Kapan Sesat

Post a Comment
Ikke Nurjanah mengungkapkan, dirinya hampir menjadi salah satu pengikut Eyang Subur.

Ikke bercerita sebelum menjadi penyanyi dangdut terkenal seperti saat ini, salah satu produsernya kerap mendatangi Eyang Subur. Ikke sebenarnya mengaku tidak terlalu ingat dengan dukun tersebut, namun karena diingatkan oleh sang bunda, dia jadi mengenang masa lalunya.

"Dulu banget. Jadi ada produser yang suka datang ke dia, ke pak Subur ini. Kata ibu saya, kayaknya dulu kita pernah diajak ke situ, tapi kata aku 'Yang mana ya Ma?'. Cuma katanya dulu, jadi di akhir tahun 1990-an, tapi aku yang enggak kenal, enggak tahu," ujar Ikke saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu 27 Maret 2013 malam.

Meski begitu, Ikke tidak menampik dia memang mencari seorang guru. Namun yang sesuai dengan agama, dan keyakinan.

"Jadi kalau misalnya agama kita kurang baik, ya datangnya ke guru agama yang kita yakini," tandasnya.


Berlanjutnya perseteruan antara Adi Bing Slamet dan Eyang Subur membuat banyak pihak ikut berkomentar, salah satunya Gogon Srimulat. Pria yang sudah tidak bertemu Eyang Subur sejak delapan tahun lalu ini menyayangkan sikap Adi Bing Slamet.

"Kalau Adi merasa ditipu laporkan, saja penipuannya saja jangan ajarannya," kata Gogon ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa 2 April 2013. Menurutnya, Eyang Subur tidak sesat, karena yang dilakukannya sama seperti paranormal pada umumnya.

"Semua perlu diteliti ulang. Ada hubungan dengan kebudayaan atau nggak," kata Gogon menjelaskan. Gogon mengatakan bahwa masyarakat jawa dan orang orang di keraton dalam, serta para normal itu memiliki motif masing-masing, yang terkadang memiliki hubungan dengan kebudayaan.

Beberapa kebiasaan seperti membeli bunga atau seniman yang harus mencuci muka sebelum pentas itu masih ada yang melakukan. "Yang begitu apa itu sesat?" Kata Gogon menegaskan.

Menurut Gogon banyak masyarakat Jawa dan Islam yang melakukan ritual yang berhubungan  dengan kebudayaan daerah asalnya."Karena itu saya masih belum bisa bilang kalau Eyang Subur sesat," tutup Gogon.

Related Posts

Post a Comment


Subscribe Our Newsletter