|
3.777 Janda Kabupaten Gresik (21 Pebruari 2015) |
BGC - Jumlah janda miskin di Kabupaten Gresik setiap tahun bertambah. Jika
tahun lalu terdapat sekitar 30 ribu janda, pada Februari 2015 ini sudah
bertambah sebanyak 3.777 janda. Dari total 33.777 janda, terdiri dari
usia 24-35 tahun, serta lanjut usia. Kepala Bagian Kesejahteraan
Rakyat (Kesra) Pemkab Gresik, Khusaini menyebut banyaknya janda miskin
di Gresik, memiliki berbagai latar belakang. Yang pasti jumlah puluhan
ribu janda itu banyak dari luar Gresik.
"Yang dari pribumi asli Gresik
tidak mencapai 2 persennya dari jumlah janda yang terdata di kantor
saya," terang Khusaini, kemarin (19 Pebruari 2015).
Banyaknya jumlah janda di
Kota Santri, karena Gresik menjadi jujukan warga dari luar Gresik untuk
bekerja utamanya berasal dari wilayah berpenghasilan minus.
"Gresik
adalah kota industri, perputaran ekonomi lebih menjanjikan, sehingga
banyak masyarakat (pasutri) dari daerah minus kemudian eksodus mencari
kerja di Gresik untuk memperbaiki ekonomi mereka," ungkap Khusaini.
Misalnya
dari Rembang Jawa Tengah. Tapi adapula yang berasal dari Bojonegoro,
Tuban, Jember atau Banyuwangi serta Madura.
"Gresik memang Kota
Industri, mereka memilih jadi buruh pabrik maupun profesi lain, karena
mereka di desa sudah tidak mau bercocok tanam," katanya.
Mantan
Camat Kebomas ini kemudian mencontohkan salah satu kasus yang kerap
terjadi pada para janda. Di antaranya, setelah keadaan ekonomi mereka
(pasutri) membaik, dan berkecukupan, kebanyakan pasutri bercerai dengan
berbagai alasan.
"Merantau Gresik awalnya kontrak atau indekos.
Tetapi dalam perjalanan seiring dengan perbaikan ekonomi mereka, hidup
enak. Kemudian tidak jarang istrinya ditinggal karena (sang suami)
mempunyai perempuan lain, kadang kecantol perempuan warung atau
sebaliknya isteri terlibat selingkuh dengan pria lain yang dianggap
lebih mapan dari suaminya. Dan kasus lainnya meninggal dunia," jelasnya
Ditambahkan Khusaini, jumlah janda itu memasuki tahun 2015 ini memang masih terus diperbarui.
Khusus
untuk para janda miskin, Pemerintah Gresik melalui Bagian Kesra
memberikan santunan bersamaan dengan santunan anak yatim piatu setiap
tahunnya. Para janda miskin diberikan bantuan Rp 200 ribu per tahun.
"Itu
bantuan yang dari program Kesra, tetapi dari Dinas Sosial mungkin lebih
banyak. Janda mampu atau kaya tidak masuk dalam hitungan kita, sebab
yang berhak mendapat bantuan dari pemerintah janda miskin atau anak
yatim miskin. Kalau janda kaya kita tidak pernah menghitung, kemungkinan
kalau dihitung jumlahnya bisa dua kali lipat dari jumlah sekarang,"
pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Karangturi Kota
Gresik mengatakan, jumlah janda dikelurahanya mencapai 123 janda. Dan
rata rata mereka memiliki anak satu sampai dengan empat anak.
"Kemungkinan di kelurahan saya yang paling banyak jumlahnya," katanya
Ia mengaku selalu mendata jumlah janda miskin dan anak yatim untuk diserahkan ke Pemkab Gresik agar mendapatkan bantuan.
Sumber: Beritametro (uki)
Editor: Tim Redaksi
Post a Comment
Post a Comment