|
Klampok Ngepung Benjeng Gresik |
BGC - Tiga daerah di Jatim masing-masing
Kabupaten Gresik, Lamongan dan Kota Surabaya, mulai siaga banjir. Sebaliknya, Kabupaten Bojonegoro potensi banjirnya mulai berkurang karena sudah ada pembangunan bendungan.
"Banjir-banjir di Jatim masih perlu kita waspadai karena musim hujan masih belum selesai dan akan memasuki musim puncaknya," ungkap Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul kepada sejumlah wartawan, Kamis (12 Pebruari 2015).
Ditambahkan, Kabupaten Gresik dan Lamongan mulai siaga banjir karena luapan Kali Lamong yang tidak ada tanggulnya. Untuk membangun tanggul, tanahnya tidak ada. Kali Lamong kapasitas airnya mencapai lebih dari 700 meter kubik per detik sehingga meluber kemana-mana. Sebenarnya, kata Gus Ipul, telah ada apraisal independen yang menaksir harga tanah di sepanjang bantaran Kali Lamong. Pemprov Jatim bahkan sudah mengucurkan anggaran untuk pembebasan lahannya.
Dari hasil penaksir independen diperoleh harga Rp 35.000 per meter, namun masyarakat meminta Rp 100.000 per meter sehingga Pemkab tidak bisa membebaskan lahan.
"Harapan kami masyarakat merelakan tanahnya untuk membangun tanggul," ujarnya.
Anggaran yang telah disiapkan Pemprov Jatim itu akhirnya tidak terserap dan menjadi Silpa.
"Karena tidak bisa membebaskan, anggarannya tidak terpakai," tambahnya.
Sumber: Tribunnews (Didik Mashudi)
Editor: Tim Redaksi
Post a Comment
Post a Comment