Ad Unit (Iklan) BIG

Featured Post

8 Tempat Wisata Gresik Terbaru

Ada satu hal yang harus diketahui dari Gresik yakni objek wisata disana sudah makin berbenah. Meski sebelumnya, Kabupaten Gresik identik dengan kota industri, namun sekarang banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi dan tidak kalah bagusnya dengan kota lain. Ada banyak spot foto kekinian dan cantik…

Hot News: Gresik Masuk Daerah Penderita Serviks Jawa Timur

BGC Hot News
Gresik Masuk Daerah Penderita Serviks Jawa Timur
BGC - Dinas Kesehatan Jatim mencatat ada tujuh kota dan kabupaten yang masuk katagori daerah merah alias waspada bahaya kanker serviks tinggi. Daerah-daerah ini setiap tahunnya, muncul lebih dari 40 penderita baru kanker serviks. Tujuh daerah adalah Kabupaten Probolinggo, Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kota Malang, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.

Di bawahnya ada enam daerah yang masuk kategori daerah kuning alias siaga kanker. Indikatornya di daerah-daerah ini setiap tahunnya penderita baru bertambah 20 hingga 40 orang, Masing-masing Kabupaten Ngawi, Magetan, Trenggalek, Kabupaten Kediri, Lumajang dan Sampang. Daerah selebihnya di Jatim masuk kategori hijau, dengan 0 hingga 20 kasus baru per tahun.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinkes Jatim, Ansarul Fahrudda dalam diskusi 'Jatim Darurat Kanker Serviks' bersama Harian Surya dan pegiat kampanye bebas kanker serviks, Kamis (5 Maret 2015) lalu. Sayangnya Ansarul tidak mendapatkan penjelasan detil penyebab tren pertumbuhan penderita di masing-masing daerah tersebut. Ansarul lebih tertarik mengampanyekan strategi Dinkes Jatm menangani kanker di Jatim.

Di antaranya tentang kampanye hidup sehat yang dirangkumnya dalam singkatan CERDIK. Penjabarannya, C bermakna cek kondisi kesehatan berkala. E-enyahkan rokok, R-rajin olahraga, D-diet sehat kalori seimbang, I-istirahat cukup dan K-kendalikan stres.

“Kami juga memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Kami juga mengembangkan kegiatan deteksi dini kanker serviks,” terangnya.

Lalu untuk tindakan pencegahan, Ansarul mengatakan pihaknya merencanakan program mendorong ibu-ibu rawan kanker serviks untuk tes IVA dan pap smear. Ini adalah tes deteksi dini untuk kanker serviks. Umumnya penderita kanker baru mau memeriksakan diri setelah kanker leher rahimnya mencapai stadium lanjut, sehingga sulit ditangani.

Padahal virus HPV yang menyebabkan kanker itu, sejak masuk tubuh butuh waktu hingga 20 tahun baru menjadi kanker. Kalau deteksi dini dilakukan, kondisi sebelum kanker sudah bisa diketahui. Dengan begitu virus bisa dimatikan dengan mudah, sebelum menjadi kanker.

Untuk mendorong itu, Dinkes manargetkan, tahun 2015 ini, 10 persen desa di Jatim harus mempunyai Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), termasuk kanker serviks. “Saat ini baru 6,03 persen desa yang sudah punya Posbintu PTM. Itu yang akan digenjot, untuk menjadi ujung tombak deteksi dini kanker serviks,” tambah Ansarul.

Sumber: Surabaya.tribunnews (Ahmad Zaimul Haq)
Editor: Tim Redaksi  

Related Posts


Subscribe Our Newsletter