|
Desa Pendidikan di Kabupaten Gresik |
Gambar by:Radar Gresik
BGC- Mengunjungi Desa Pendidikan di Kabupaten Gresik.
Gresik selain menjadi kota industri juga berupaya untuk menorehkan
sejarah dibidang pendidikan. Maraknya pungutan didunia pendidikan
termasuk di kota gresik memerlukan sebuah inovasi lain. Inovasi tersebut
justru datang dari sebuah desa yang jauh dari gegap gempita Kota
Gresik. Sebuah desa yang menginginkan pendidikan setara bagi semua,
tidak ada istilah sekolah SBI atau RSBI, semua warganya kompak
berkomitmen memajukan pendidikan bagi seluruh anaknya.
Begitu inspiratifnya, sampai sebuah koran lokal di Gresik, yaitu Radar Gresik memuat berita tentang desa Pendidikan ini, berikut adalah kutipan beritanya.
“Dunia pendidikan di Kabupaten Gresik ingin menoreh keberhasilan
tanpa harus membebani orang tua dengan aneka pungutan. Untuk menunjang
keberhasilan dan prestasi akademik, Dinas Pendidikan Gresik bersama
Dewan Pendidikan Gresik menunjuk Desa Sidomulyo di Kecamatan Sidayu
sebagai desa percontohan Desa Pendidikan.
LOKASI Desa Sidomulyo Kecamatan Sidayu berada sejauh 35 Km sebagalh
Utara Kota Gresik. Kendati jauh dari hingar bingar metropolis, jangan
heran jika di desa ini tersedia sarana multimedia. Lokasinya yang agak
terpencil justru membuat orang tua dan tokoh masyarakat setempat ingin
menjadikannya sebagai desa pendidikan. Dalam skala kecil mereka ingin
meniru Kota Yogyakarta yang mendapat predikat sebagai Kota Pendidikan.
Muhammad Habib, Kepala Desa Sidomulyo mengatakan bahwa ide awalnya
digagas di warung kopi oleh dia bersama Ali Afandi, Titis Subianto Ketua
Desa Pendidikan dan Sedya Utama, Ketua BPD setempat awal Juni. “Setelah
hanya ngobrol ringan di warkop baru kita undang semua pemuka desa untuk
rapat di balai desa,” katanya pada Radar Gresik.
Hasil rapat tersebut akhirnya terbentuk kepengurusan desa wawasan
pendidikan dengan ketuanya Titis Subianto. “Dengan pengurus tersebut
akhirnya kita keluarkan perdes no 09 tahun 2012. Yang menyatakan ada
sirene untuk pengingat belajar, TV harus dimatikan saat jam wajib
belajar pada jam 18-20 dan anak sekolah tidak boleh keluyuran pada waktu
tersebut,” jelasnya panjang lebar.
Ditambahkan Habib saat penerapan jam wajib belajar warkop disekitar
desa harus mentaati aturan. Karena sebelum dilaunching peraturan ini
sudah dilaksanakan. Habib mengungkapkan bahwa ada sanksi keras untuk
warung yang tidak melaksanakan aturan tersebut. Menurutnya para warkop
tersebut berdiri di atas fasum. “Sanksi ini juga berlaku untuk warga
lainnya namun bersifat lunak. Untuk masyarakat sanksinya mendapat
teguran 3 kali. Hingga sanksi keras tidak akan dibuatkan surat
administrasi dari desa,” pungkasnya.
Dari data yang ada di desa Sidomulyo terdapat 1100 warga dan 280
kepala keluarga. Untuk tamatan SD 214, tamatan SMP 96, tamat SMA 343, D1
1 orang, D2 3 orang, S1 132 orang, S2 6 orang. Yang membuat desa ini
istimewa, warganya ternyata didominasi oleh guru. Sebut saja Ali Afandi,
Syafaul Anam, mantan kepala sekolah SMAN 1 Manyar, Fatah Yasin, mantan
Kasek SMA 1 Kebomas. Serta sejumlah guru negeri dan swasta.
Pantas saja jika di desa ini disiplin belajar cukup ketat karena
terbawa budaya belajar yang ditularkan oleh warganya. Sementara itu
Bupati Gresik Sambari Halim mengatakan bahwa desa berwawasan pendidikan
sesuai dengan program pemerintah yaitu mencerdaskan masyarakat. “Untuk
mendukung gerakan ini masyarakat desa bersama dewan pendidikan kabupaten
Gresik bersama Dispendik Gresik punya konsep pilot project dan
diterapkan di Sidomulyo desa berwawasan pendidikan,” katanya.
Sambari mengatakan ke depannya kabupaten Gresik punya 16 desa dari 18 kecamatan. “Diharapkan 1 kecamatan ada 1 desa berwawasan
pendidikan juga,” ujarnya. Menurut Sambari desa Sidomulyo mempunyai 4 m
yaitu mau, mampu dan mupuni dan melaksanakan. “Dengan kemauan yang keras
diharapkan pendidikan dapat berkesinambungan. Setelah mereka semua
pintar, pemkab tidak akan biarkan mereka menggangur. Para sarjana tahun
yang mengganggur didata dan diberi pelatihan dan bekal oleh Disnaker.
Dan akan diberi modal oleh pemkab Gresik,” pungkasnya.
Sumber: Radar Gresik
Editor: Tim Redaksi
Post a Comment
Post a Comment